Batu
mulia adalah segala jenis batuan, mineral, dan bahan alam lainnya
termasuk beberapa jenis bahan organik, yang setelah diproses dengan
sentuhan teknologi, memiliki keindahan dan ketahanan yang mencukupi
untuk dijadikan sebagai batu permata. Seperti halnya istilah diamond
yang mencakup intan sebagai bahan mentah dan berlian setelah intan itu
diproses menjadi batu permata, maka pengertian batu mulia yang bahasa
Inggrisnya gemstone mencakup segala bahan mentah yang dapat diproses
menjadi batu permata. Dalam cakupan batu permata tersebut
dikenal istilah batu permata mulia atau precious stone untuk bahan yang
kekerasannya melebihi 7 skala Mohs, seperti intan, mirah delima, safir,
zamrud; dan batu permata setengah mulia atau semi-precious stone untuk
bahan yang kekerasannya tidak melebihi 7 skala Mohs, misalnya, mineral
keluarga kuarsa, giok, prehnit, dan rodonit.
Hal ini perlu diketahui mengingat tidak sedikit kalangan masyarakat dan instansi terkait yang menganggap batu mulia Indonesia identik dengan bahan batu permata mulia atau precious stones padahal sebagian besar adalah bahan semi precious stone. Selain batu mulia, dikenal juga istilah batu hias atau ornament stone yang sifatnya sebagian besar tidak tembus cahaya dan nilainya tidak setinggi batu mulia, seperti antara lain: serpentin, batu gamping, marmer, andesit, basalt, dan granit.
Belakangan ini batu mulia Indonesia mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Perkembangan yang menggembirakan ini tidak lepas dari sejarah panjang keberadaan dan potensi batu mulia di wilayah negara kita.
Kerajinan Batu Mulia di Indonesia
Kerajinan batu mulia
di Indonesia mulai muncul untuk pertama kalinya di Sukabumi Jawa Barat
sekitar tahun 1920. Pengrajinnya yang pada waktu itu hanya 2 orang saja
kemudian berkembang sampai lebih dari 1.000 orang sebelum krisis moneter
tahun 1998, ketika banyak pesanan diterima dari luar negeri. Para
pengrajin Sukabumi inilah yang kemudian hijrah dan mengembangkan
keterampilannya ke kota-kota besar di Indonesia, bahkan hingga ke
Singapura dan Malaysia. Produk kerajinan Sukabumi berupa batu cincin dan
sejenisnya banyak dipasarkan di Mekah dan Madinah.
Beberapa provinsi yang dikenal
mengandung potensi batu mulia antara lain: Nangroe Aceh Darussalam (giok
nefrit, fluorit, aventurin, kuarsa merah jambu, serpentin, kristal
kuarsa, idokras), Sumatra Barat (kecubung ungu, garnet, serpentin,
idokras), Riau (intan), Jambi (koral tersilisifikasi, fosil kayu),
Sumatra Selatan (kalsedon biru, kecubung aleksandrit, fosil kayu),
Lampung (beragam jenis akik, amber), Banten (opal, geode, akik, fosil
kayu), Jawa Barat (krisokola, krisopras, opal biru, kalsedon ungu, batu
pancawarna, “batu sabun”), Jawa Tengah (giok Jawa, heliotrop, tektit ),
Jawa Timur (karnelian, kalsedon, geode). Batu mulia juga terdapat di
provinsinya lainnya, yaitu: di Sulawesi Tenggara (krisopras, opal
hijau), Maluku Utara (krisokola kuarsa, jasper, kalsedon, karnelian),
Kalimantan Selatan (intan, prehnit, rodonit akik, tektit), Kalimantan
Tengah (kecubung ungu, kuarsa asap, sitrin, kristal kuarsa), dan
Sulawesi Tengah (serpentin, jasper).
Untuk mengabadikan kekayaan batu mulia Indonesia tersebut, maka
Divisi Filateli PT Pos Indonesia selama periode 1997 sampai 2001 telah
menerbitkan 24 jenis batu mulia Indonesia dalam prangko seri batu mulia.
Kesemua model prangko batu mulia itu diambil koleksi batu mulia
penulis.
Penutup
Perkembangan batu mulia Indonesia sejak setahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan menyusul publikasi dan promosi yang dilancarkan secara luas dan terusmenerus oleh Majalah Gemstone yang terbit sebulan sekali sejak Oktober 2013. Beragam jenis batu mulia, baik temuan lama ataupun temuan baru, ditampilkan di majalah berwarna tersebut berikut tokoh-tokoh terkem
uka batu mulia Indonesia, seperti misalnya krisopras Ohen dan
pancawarna Edong dari Garut (Jawa Barat), opal dari Banten, jasper hijau
dari Klawing Purbalingga (Jawa Tengah), akik Kladen dari Pacitan (Jawa
Timur), kalsedon biru dari Baturaja (Sumatra Selatan), idokras/batu
Sungai Dareh dari Solok Selatan (Sumatra Barat), kuarsa krisokola/batu
Bacan dari Pulau Kasiruta (Maluku Utara). Selain dari itu, beberapa kali
pameran batu mulia telah dan akan digelar berikut kontes batu mulia
Indonesia dari beberapa jenis dan kategori.
Hal ini perlu diketahui mengingat tidak sedikit kalangan masyarakat dan instansi terkait yang menganggap batu mulia Indonesia identik dengan bahan batu permata mulia atau precious stones padahal sebagian besar adalah bahan semi precious stone. Selain batu mulia, dikenal juga istilah batu hias atau ornament stone yang sifatnya sebagian besar tidak tembus cahaya dan nilainya tidak setinggi batu mulia, seperti antara lain: serpentin, batu gamping, marmer, andesit, basalt, dan granit.
Belakangan ini batu mulia Indonesia mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Perkembangan yang menggembirakan ini tidak lepas dari sejarah panjang keberadaan dan potensi batu mulia di wilayah negara kita.
Contoh batu permata mulia / precious stone. Foto: Koleksi Sujatmiko. |
Di Garut Selatan, Jawa Barat, adanya
potensi batu hijau (krisopras) diketahui sejak 1972. Walaupun demikian,
pengrajinnya baru muncul setelah pada 1989, Lembaga Pengabdian
Masyarakat Universitas Pajajaran bekerja sama dengan Masyarakat Batu
Mulia Indonesia mengadakan serangkaian penyuluhan di Pendopo Kabupaten
Garut dan Kecamatan Bungbulang. Perkembangannya kurang begitu baik
karena masyarakat setempat lebih memilih untuk menjual bahan mentah dari
pada membuat produk jadi.
Sejak 1990, dalam upaya mengembangkan industri kerajinan batu mulia di tanah air, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan serta beberapa instansi pemerintah pada
waktu itu berinisiatif mensponsori program pelatihan dan pengadaan mesin
pemrosesan batu mulia untuk para pengrajin dari beberapa provinsi dan
kabupaten di Indonesia. Namun, karena kurang konsistensinya pembinaan
dan bebasnya ekspor bahan mentah, maka sampai saat ini, industri
kerajinan batu mulia di Indonesia kurang berkembang sebagaimana yang
diharapkan.
Peta keterdapatan beragam jenis batu mulia unggulan di Indonesia. |
Potensi Batu Mulia Indonesia
Dari hasil inventarisasi Masyarakat Batu Mulia Indonesia selama dua dasawarsa terakhir, terungkap bahwa potensi batu mulia terdapat hampir di seluruh provinsi di Indonesia, dari Nangroe Aceh Darussalam sampai Papua. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan peristiwa tektonik dan vulkanik yang terusmenerus melanda kepulauan Indonesia, sejak zaman Silur, sekitar 410 juta tahun yang lalu (tyl), sampai saat ini. Dalam peristiwa tersebut, magma dari perut bumi menerobos naik ke permukaan bumi sambil mengendapkan beragam jenis mineral dan batu mulia di rongga-rongga atau rekahan-rekahan batuan yang dijumpai di sepanjang perjalanannya.
Dari hasil inventarisasi Masyarakat Batu Mulia Indonesia selama dua dasawarsa terakhir, terungkap bahwa potensi batu mulia terdapat hampir di seluruh provinsi di Indonesia, dari Nangroe Aceh Darussalam sampai Papua. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan peristiwa tektonik dan vulkanik yang terusmenerus melanda kepulauan Indonesia, sejak zaman Silur, sekitar 410 juta tahun yang lalu (tyl), sampai saat ini. Dalam peristiwa tersebut, magma dari perut bumi menerobos naik ke permukaan bumi sambil mengendapkan beragam jenis mineral dan batu mulia di rongga-rongga atau rekahan-rekahan batuan yang dijumpai di sepanjang perjalanannya.
Seri prangko batu mulia Indonesia. |
Kumpulan beberapa jenis batu mulia Indonesia. |
Beberapa contoh prangko batu mulia Indonesia |
Perkembangan batu mulia Indonesia sejak setahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan menyusul publikasi dan promosi yang dilancarkan secara luas dan terusmenerus oleh Majalah Gemstone yang terbit sebulan sekali sejak Oktober 2013. Beragam jenis batu mulia, baik temuan lama ataupun temuan baru, ditampilkan di majalah berwarna tersebut berikut tokoh-tokoh terkem
Secara menakjubkan animo masyarakat batu
mulia tumbuh berkembang ke seluruh pelosok tanah air. Batu mulia
digandrungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan strata. Dengan
perkembangan yang sangat di luar dugaan ini diharapkan batu mulia
Indonesia memegang peranan penting dalam upaya memperluas lapangan kerja
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga!
Penulis adalah ahli geologi dan penggiat batu mulia Indonesia Oleh: Sujatmiko